Selasa, 28 Oktober 2014

Pengaruh positif wirid zikir bagi kehidupan Manusia



Awrod zikir yang dibaca seseorang ternyata memiliki pengaruh kuat bagi si pelakunya (yang berzikir). Pengaruh ini jenisnya semacam cahaya magnetis, atau aura bioenergi yang mampu memberikan efek positif dam detoksifikasi bagi si pelaku zikir.

Menurut para ahli hikmah, zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin. Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif. Kebiasaan melakukan zikir dengan baik akan menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amat besar bisa membangkitkan kekauatan indra keenamnya (batinnya).

Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk dan memperkuat Niat Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula yang akan di kabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa manfaat, di antaranya, Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin, sekaligus bernilai Ibadah. Dengan zikir berarti membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah bohlam lampu yang tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara maksimal. Melalui zikir, berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya bisa memancar keluar.

Wiridan adalah mekanisme ritual bagaimana mampu membangkitkan diri selalu berkoneksi dengan kholik, Zat pencipta. Zikir adalah fenomena kesadaran diri, bahwa dirinya sedang bertatap muka dengan sang khalik itu. Jadi wiridan adalah kalimat atau media kata yang terus menerus dibaca seseorang untuk memberi efek sadar diri bahwa dirinya selalu bersama dan dilihat selalu oleh sang kholik.

Ahli tasawwuf mengklasifikasi teknik zikir menjadi dua, zikir jahar dan khofiy. Zikir jahar adalah ungkapan zikir yang diucapkan atau dilafalkan secara terang melalui lisan atau mulut. Sedangkan zikir khofi adalah zikir yang dilakukan bukan dengan mulut tetapi dengan gerakan hati yang diliputi oleh konsentrasi pikiran. Bagi para ahli pengamal thoriqah, jenis zikir ini secara otomatis dilakukan secara bersamaan. Mekanisme sisesuaikan dengan terma dan situasi yang sudah diatur sedemikian rupa.

Pengaruh umum dari aktifitas zikir bisa terlihat dari sipengamalnya. Pengaruh ini dapat terlihat secara nyata. Dalam kajian tasawwuf, pengarur zikir ada yang disebut pertama, NAR, yaitu suatu fenomena dimana seseorang pelaku zikir memiliki kekutan magis, namun kekuatan nya ini masih kasar, masih ada kandungan sahwati dan pengaruh nafsu masih masih mengelilingi dirinya. Bahkan pengaruh nafsunya cukup besar, tidak heran, manakala si pengamal zikir tingkat ini kadang karakternya sedikit ganas dan kasar, sedikit sombong dan kaku.

Kedua, yaitu pengaruh yang disebut NUR, yaitu suatu fenomena dimana seseorang pelaku zikir memiliki kekutan magis, namun kekuatannya ini sudah lembut, kandungan sahwati dan pengaruh nafsu sudah mengurang bahkan mungkin tidak ada, kalupun ada sangat kecil. Oleh karenanya, kekauatan megisnya sangat tinggi, tak hanya roh jiwaninya mampu tembus ke alam semesta bahkan jasad kasarnya pun bisa menembus hal-hal kasar, tembus gunung, tembus lautan, mampu tembus ke ruang langgit dan bisa masuk ke ruang bumi. Bumi, langit dan semua yang kasar sama saja, tidak bedanya seperti angin saja. Masih bingung statement tersebut. Sekarang bisa anda buktikan sendiri, namun sebelumnya Anda harus menjadi pengamal thoriqah yang baik dulu.

Masyarakat Indonesia, sebagai bangsa yang memiliki kaya akan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan beridentitasi kepada agama-agama yang dianutnya, terutama mereka yang menganut ajaran Islam sepatutnya mencoba apa itu berzikir sesuai thoriqah, maka secara mandiri, mereka akan memiliki kemapuan maksimal dalam dirinya akan terlihat. Ayo buktikan! (ubes Nur Islam).

0 komentar:

Posting Komentar