Awrod zikir yang dibaca seseorang ternyata memiliki pengaruh kuat
bagi si pelakunya (yang berzikir). Pengaruh ini jenisnya semacam cahaya magnetis,
atau aura bioenergi yang mampu memberikan efek positif dam detoksifikasi bagi
si pelaku zikir.
Menurut para
ahli hikmah, zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya
batin. Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah
dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif. Kebiasaan
melakukan zikir dengan baik akan menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan
sifat ikhlas. Hikmah zikir amat besar bisa membangkitkan kekauatan indra
keenamnya (batinnya).
Ditinjau dari sisi kekuatan batin,
zikir merupakan metode membentuk dan memperkuat Niat Hati, sehingga dengan izin
Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula yang akan di kabulkan oleh
Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa manfaat, di antaranya, Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam
Batin, sekaligus bernilai Ibadah. Dengan zikir berarti membersihkan
dinding kaca batin, ibarat sebuah bohlam lampu yang tertutup kaca yang kotor,
meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara maksimal. Melalui zikir,
berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan
cahaya-sinarnya bisa memancar keluar.
Wiridan adalah mekanisme ritual bagaimana
mampu membangkitkan diri selalu berkoneksi dengan kholik, Zat pencipta. Zikir
adalah fenomena kesadaran diri, bahwa dirinya sedang bertatap muka dengan sang
khalik itu. Jadi wiridan adalah kalimat atau media kata yang terus menerus
dibaca seseorang untuk memberi efek sadar diri bahwa dirinya selalu bersama dan
dilihat selalu oleh sang kholik.
Ahli tasawwuf mengklasifikasi teknik
zikir menjadi dua, zikir jahar dan khofiy. Zikir jahar adalah ungkapan zikir
yang diucapkan atau dilafalkan secara terang melalui lisan atau mulut. Sedangkan
zikir khofi adalah zikir yang dilakukan bukan dengan mulut tetapi dengan
gerakan hati yang diliputi oleh konsentrasi pikiran. Bagi para ahli pengamal
thoriqah, jenis zikir ini secara otomatis dilakukan secara bersamaan. Mekanisme
sisesuaikan dengan terma dan situasi yang sudah diatur sedemikian rupa.
Pengaruh umum dari aktifitas zikir
bisa terlihat dari sipengamalnya. Pengaruh ini dapat terlihat secara nyata. Dalam
kajian tasawwuf, pengarur zikir ada yang disebut pertama, NAR, yaitu suatu
fenomena dimana seseorang pelaku zikir memiliki kekutan magis, namun kekuatan
nya ini masih kasar, masih ada kandungan sahwati dan pengaruh nafsu masih masih
mengelilingi dirinya. Bahkan pengaruh nafsunya cukup besar, tidak heran,
manakala si pengamal zikir tingkat ini kadang karakternya sedikit ganas dan
kasar, sedikit sombong dan kaku.
Kedua, yaitu pengaruh yang disebut
NUR, yaitu suatu fenomena dimana seseorang pelaku zikir memiliki kekutan magis,
namun kekuatannya ini sudah lembut, kandungan sahwati dan pengaruh nafsu sudah
mengurang bahkan mungkin tidak ada, kalupun ada sangat kecil. Oleh karenanya,
kekauatan megisnya sangat tinggi, tak hanya roh jiwaninya mampu tembus ke alam
semesta bahkan jasad kasarnya pun bisa menembus hal-hal kasar, tembus gunung,
tembus lautan, mampu tembus ke ruang langgit dan bisa masuk ke ruang bumi. Bumi,
langit dan semua yang kasar sama saja, tidak bedanya seperti angin saja. Masih bingung
statement tersebut. Sekarang bisa anda buktikan sendiri, namun sebelumnya Anda
harus menjadi pengamal thoriqah yang baik dulu.
Masyarakat Indonesia, sebagai bangsa yang memiliki kaya akan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan beridentitasi kepada agama-agama
yang dianutnya, terutama mereka yang menganut ajaran Islam sepatutnya mencoba
apa itu berzikir sesuai thoriqah, maka secara mandiri, mereka akan memiliki kemapuan
maksimal dalam dirinya akan terlihat. Ayo buktikan! (ubes Nur Islam).
0 komentar:
Posting Komentar