Selasa, 14 Oktober 2014

Air Zam-zam Penuh Mukjizat


Satu anugerah Allah S.W.T untuk manusia di bumi ini adalah stock Air zamzam.  Sejarahnya, air Zamzam mulanya sebagai  anugerah Allah kepada Nabi Ismail a.s. saat beliau menangis karena kehausan, yang kemudian membuat Siti Hajar belarian antara bukit Safa dan Marwa, yang kini diabadikan sebagai salah satu ritual haji.

Bunda Sisti Hajar baru berhenti berlari antara dua bukit tersebut sampai kemudian beliau mendapati air jernih yang menyembur dari pasir yang didorong dorong oleh kaki mungil nabi Ismail yang masih bayi. Seketika itu, beliau bergerak meninggikan pasir disekitar memancarnya air untuk menampung air tersebut sambil berucap Zamzam…., Zamzam…, Zamzam…. Ucapan itu yang kemudian abadi menjadi nama air yang memancar di tempat itu.

Mulai sejak itu hingga sekarang pancaran air zam-zam tersebut tak pernah berhenti mengalir hingga kini. Air zamzam tak hanya dinikmati bangsa jajirah Arabia saja tetapi oleh seluruh umat manusia dari seantero dunia dipastikan akan menyempatkan diri untuk minum air ini.

Bagi mereka yang berada di lokasi Masjidil Haram bisa langsung meminumnya, sebanyak mungkin selagi masih berada disana, bahkan mereka ada yang rela membelinya dalam jerigen untuk dibawa pulang ke negara masing masing untuk dapat berbagi bersama keluarga dan handai taulan.

Air zam-zam merupakan air minum terbaik yang dapat dijumpai di muka bumi. Sebagaimana tersebut dalam Hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda, bahwa:

”Sebaik-baiknya air dipermukaan bumi ialah air zam zam, padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit”. (al-hadits)

Pada tahun 1971 dilakukan penelitian (riset) hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed. Hal ini dipicu oleh pernyataan seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam tercemar air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi.

 “Awalnya saya meragukan spekulasi adanya rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Sumur Zam-zam, karena Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkut dugaan doktor mesir ini, tentu saja hasilnya menyangkal pernyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada hal yang lebih penting menurut saya yaitu penelitian ini justru akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara moderen”. Ungkap Tariq Hussain, peneliti hidrogeologi) di bawah SGS (Saudi Geological Survey).

Zam-zam, tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air ini memang unik, ia mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi : Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).  Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).
 

“Elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon prosesnya higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini”. Jelasnya (ubes)

0 komentar:

Posting Komentar