Karawang Sumur Minyak Nusantara
Ketika para arkeolog sedang mengungkap misteri
peradaban masa lampau di kedalaman satu sampai tiga meter di perut bumi
Karawang, saat ini diam-diam PT Pertamina melakukan uji seismik untuk
mendapatkan minyak. Setidaknya 200 ribu titik dari 15 kecamatan dan 305 desa
sedang disurvei. Dari uji seismik, Pertamina dalam waktu dekat akan melakukan
pengeboran di Kecamatan Pakisjaya.
“Ternyata titik yang terbaik untuk pengeboran
sekitar dua kilometer dari kompleks percandian Batujaya,” kata Manajer Hubungan
Masyarakat Pertamina Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Sri Kustini, sebagaimana
dilansir TEMPO pekan lalu.
Seperti halnya Batujaya, Pakisjaya memiliki
percandian. Sebelumnya, sejak 1960-an, Pertamina mengeksploitasi minyak mentah
Rengasdengklok di Desa Tambak Sumur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang. Khawatir
pengeboran mengganggu situs Batujaya, Pertamina berjanji akan berbicara dengan
para arkeolog sebelum melakukan pengeboran.
“Kami
akan mengundang mereka dalam waktu dekat,” kata Sri.
Dari sana nanti akan terlihat koordinatnya.
Kalau lokasi kandungan minyak jauh dari situs candi, pihaknya melakukan
pengeboran langsung di lokasi (directional drilling). Namun, bila kandungan
minyak tepat berada di sekitar situs candi, lokasi pengeboran digeser ke tempat
yang aman dengan teknik horizontal miring (horizontal drilling). Bagaimanapun,
kata Sri, pengeboran tidak dapat dihentikan, mengingat minyak masih menjadi
andalan devisa negara. Meski begitu, dia menyadari situs harus dipertahankan.
Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia
Komisariat Jabotabek, R. Cecep Eka Permana, menyambut baik langkah Pertamina
tersebut. Mengingat di Batujaya dan Pakisjaya terdapat kepentingan yang berbeda
tapi saling membutuhkan, dia berharap segera dilakukan pengkajian yang
komprehensif.
“Ini bukan
sekadar jarak yang tidak jauh, tapi dampak kawasan industri terhadap nasib
situs,” kata Cecep.
Sebenarnya,
keberadaan sumber minyak di Karawang sudah terdeteksi sejak awal, yaitusejak
jaman penjajahan Bangsa Belanda, oleh lembaga survei dunia, hasil survei belum
dipublikasikan ke lembaga terkait. Namun data hasil survei sudah tercium pihak
lembaga internal nusantara. (ubes)
0 komentar:
Posting Komentar