ORAL seks tidak pernah habis dibicarakan dalam literatur seksologi
menurut Islam. Barat membolehkan apapun untuk mencari kenikmatan duniawi,
apalagi urusan bawah perut. Berbeda dengan Islam, yang mempunyai batasan yang
jelas.
Jika oral seks ini ada unsur penyakit yang membahayakan maka hukum
yang mayoritas membolehkan bisa menjadi haram hukumnya atas dasar kaidah
ushul fiqh berdasar hadist nabi:
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ
“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang
lain, begitu pula membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3:
77, Al Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66).
Selain dari sudut pandang agama, Barat juga menyatakan bahwa oral
seks membahayakan kesehatan. Menurut literature medis Barat, bila dibandingkan
dengan hubungan seksual, seks oral dianggap sebagai kegiatan seksual yang lebih
rendah risikonya. Namun berdasarkan studi, seks oral sebenarnya adalah metode
populer untuk menyebarkan infeksi seksual menular.
Berdasarkan studi yang telah dipublikasikan dalam Journal
of Sexual Medicine, seks oral merupakan kegiatan seksual yang banyak
menyebarkan infeksi menular seksual, seperti sifilis, gonore, klamidia, HPV
(Human Papiloma Virus) dan herpes.
“Kabar baiknya adalah, sifilis, gonore dan klamidia merupakan
infeksi menular seksual (IMS) yang dapat disembuhkan. Namun kabar buruknya, HPV
dan herpes tidak dapat disembuhkan dan merupakan IMS yang sangat umum menular
melalui seks oral,” jelas J. Dennis Fortenberry, M.D., profesor di Indiana
University’s School of Medicine.
Human Papiloma Virus (HPV) merupakan salah satu penyebab kanker
serviks atau leher rahim, yang belakangan diketahui bisa menular melalui seks
oral. Virus ini bisa diyakini memicu kanker lidah, kanker leher maupun kanker
tenggorokan.
Seks oral
adalah suatu variasi seks dengan memberikan stimulasi melalui mulut dan lidah
pada organ seks / kelamin pasangannya. Ada 2 jenis sex oral yaitu Cunnilingus dan Felatio . Cunnilingus adalahseks oral yang
dilakukan seorang pria pada alat kelamin wanita,(vagina ) dengan mulut ataupun
lidah.Fellatio adalah seks oral yang dilakukan seorang wanita kepada alat
kelamin… pria, (penis dan testis)
dengan mulut.
Oral seks
diyakini oleh sebagain orang sebagai salah satu sarana pemuas kebutuhan seks
yang paling aman tanpa risiko kehamilan. Berangkat dari situ, disinyalir para
pelaku utama kegiatan seks ini berasal dari kalangan remaja ataupun pasangan
yang belum terikat status pernikahan.Seperti yang dipaparkan Miriam Grossman
MD, senior dari The Clare Boothe Luce Policy Institute dan penulis buku
Unprotected: A Campus
Psychiatrist Reveals How Political Correctness in Her Profession Endangers
Every Student mengatakan,
remaja dipercaya mengaplikasikan oral seks karena dianggap memiliki risiko yang
kecil. Tak heran, apabila 20% dari anak SMP serta 50% dari remaja melakukannya.
Mereka hanya berusia sekitar 14 tahun.
Oral seks
juga banyak dilakukan pasangan-pasangan suamiistri (pasutri),sebab, merupakan
ritual yang bisa dibilang dapat turut memengaruhi kenikmatan dalam
bercinta.Hampir 8 dari 10 kaum laki-laki sangat menyukai permainan oral ini,
karena kaum pria mendapatkan kepuasan tersendiri dalam melakukannya, sehingga
tidak jarang menumbuhkan semangat sex yang
tinggi pada laki-laki, meskipun cenderung kaum wanita tidak menginginkan hal
tersebut. inilah yang harus diperhatikan bagi penikmat oral seks. Salah besar
apabila ada yang berpendapat bahwa oral seks tidak berbahaya. Apakah bahayanya
?
Oral pada penis
Secara teori, oral pada penis berisiko
menularkan penyakit tertentu bagi pasangan karena bisa terinfeksi akibat cairan
yang keluar sebelum ejakulasi (pre-ejakulasi) maupun oleh sperma yang
masuk.Jika saat itu ada luka terbuka di mukosa mulut, meski kecil dan tidak
terlihat, Pasalnya
mulut manusia merupakan organ yang hanya di lapisi jaringan halus dan kurang
elastis. Mukosa atau jaringan halus pada mulut mudah sekali terluka dan bukan
merupakan benteng yang kokoh terhadap datangnya tamu tak di undang, yakni
bakteri dan virus.
Disamping
itu mulut dan bibir lebih sering mengalami pecah-pecah yang mengundang resiko
tertular penyakit melalui oral seks akan lebih mudah dan cepat. Namun, yang harus diwaspadai adalah
penyakit menular yang ditimbulkan oleh aktivitas ini, mulai klamidia,
herpes genitalis, gonorhea, hepatitis B, HIV dan kutil pada alat kelamin (HPV) dapat ditularkan melalui kontak antara
mulut dan kelamin ini. Bahkan, lebih parahnya lagi kanker tenggorokan dan kanker leher rahim (cervix)juga
dapat dipicu oleh oral seks.
Oral pada vagina
Hal yang sama juga bisa terjadi bila oral seks dilakukan
pada wanita. Risiko penularan HIV bisa terjadi karena cairan vagina yang
terinfeksi dan juga darah bisa saja masuk ke mulut.
Penularan juga bisa terjadi bila terdapat luka
kecil di mulut pasangan yang sedang melakukan oral terinfeksi penyakit menular
seksual dan ada luka kecil yang tidak disadari atau iritasi ringan dalam
vagina.Penularan HIV pada oral seks memang lebih rendah dibandingkan dengan
anal dan vaginal seks akan, tetapi pada beberapa kasus, penularan melalui oral
seks dengan vagina telah terbukti ada.
New England
Journal of Medicine mengungkapkan,
orang yang melakukan oral seks satu sampai dengan lima kali selama hidupnya
mempunyai risiko dua kali
lebih besar terkena kanker tenggorokandibandingkan orang yang tidak
pernah melakukannya. Sementara itu, mereka yang melakukannya lebih dari lima
kali memiliki kemungkinan sekitar 250%
terkena kanker tenggorokan.Penelitian lainnya, terlihat ada
korelasi antara oral seks dan kanker tenggorokan serta kanker leher rahim
(cervix.
Hal ini diyakini . karena dengan terjadinya transmisi dari HPV–virus
yang mayoritas menyebabkan kanker leher
rahim, terdeteksi juga terjadi pada orang yang melakukan oral seks
Bagaimanakah way outnya nya? Jika anda menyukai oral seks dan tidak bisa
mengubah kebiasaan ini,maka anda wajib memperhatikan kesehatan dari alat-alat
genital anda , misalnya dengan mandi terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan
sexual.
Selain itu
bila anda tetap ingin melakukan oral seks dengan cara fellatio (seks oral terhadap organ lelaki) maka
harusnya memakai kondom tanpa pelumas atau hilangkan pelumasnya. Apabila anda
melakukan cunnnilingus ( seks oral terhadap organ
kewanitaan), pasangan anda harus menggunakan pelindung gigi. Alat ini berupa
selembar lateks persegi yang di telakkan di atas vulva, sehingga tidak terjadi
kontak langsung atau pertukaran cairan tubuh. (ubes / berbagai sumber).
Cari yang aman2 saja laaah...
BalasHapusCari yang aman2 saja laaah...
BalasHapus